LatestNasionalNews

Komisi VIII DPR RI Ingatkan Masyarakat Waspadai Upaya Pecah Belah melalui Isu Agama di Tengah Kemajemukan Indonesia

LDII Riau News | Jakarta (20/3) — Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Singgih Januratmoko, mengingatkan seluruh elemen masyarakat untuk mewaspadai upaya-upaya pecah belah yang memanfaatkan isu agama. Dalam siaran rilisnya pada Rabu (19/3), Singgih menegaskan bahwa Indonesia, dengan keberagaman 1.300 suku bangsa dan 700 bahasa, adalah negara yang unik dan besar. Namun, keunikan ini bisa menjadi bumerang jika perbedaan tidak dikelola dengan baik.

“Keberagaman adalah kekuatan kita, tetapi juga bisa menjadi bencana jika ada oknum yang memanfaatkannya untuk memecah belah, baik dari dalam maupun luar negeri,” ujar Singgih. Ia menekankan pentingnya kebijaksanaan masyarakat dalam menghadapi hoaks dan fitnah di media sosial, terutama yang menyasar organisasi massa (ormas) Islam. “Jangan sampai kita terprovokasi oleh upaya mengadu domba sesama umat Islam,” tegasnya.

Singgih juga mengingatkan bahwa persoalan agama adalah hak asasi manusia yang paling mendasar. Setiap warga negara, termasuk umat Islam, bebas memilih ormas sebagai wadah menyalurkan aspirasi keagamaan. “Tidak bijak memecah belah bangsa dengan isu agama, apalagi di era demokrasi dan Reformasi seperti sekarang,” tambahnya.

Senada dengan Singgih, Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, menegaskan bahwa perbedaan dalam cara pandang beragama adalah hal yang wajar di tengah masyarakat majemuk seperti Indonesia. “Yang penting adalah kita tidak memperlebar jurang perbedaan, melainkan bersatu dalam keberagaman,” ujarnya.

KH Chriswanto mengingatkan bahwa setiap ormas keagamaan memiliki doktrin dan keyakinan sendiri, yang seharusnya dihormati. “Masalah muncul ketika ruang privat ormas dibawa ke ruang publik atau media sosial dengan itikad tidak baik, yaitu memecah belah,” tegasnya. Ia menyerukan agar masyarakat, pemuka agama, dan tokoh ormas lebih bijak dalam menanggapi konten negatif di media sosial, terutama yang berpotensi mengancam keutuhan bangsa.

Di bulan Ramadan ini, KH Chriswanto berharap semua pihak dapat menjaga toleransi dan menghindari tindakan yang dapat memicu perpecahan. “Kebenaran yang dipaksakan oleh mayoritas hanya akan melahirkan kekerasan terhadap minoritas. Ini bertentangan dengan nilai-nilai agama dan Pancasila,” tutupnya. DPP

Rif

Belajar Seperti lebah yang mampu menghsilkan madu, yang sangat bermanfaat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *